Ibu adalah seorang yang sudah melahirkan kita ke dunia ini. Dengan
segala beban, perjuangan dan tetes keringat yang sudah beliau keluarkan
untuk mengeluarkan bayi nya didalam perut ibu. Tidak ada satu pun yang
dapat menggantikan posisi seorang ibu dihati kita, juga apa yang sudah
beliau berikan untuk kita. Namun apakah kita sebagai anak yang sudah
dilahirkan, dimanjakan, dibesarkan. Kita tidak menyadari apa yang sudah
diperjuangkan beliau agar anak nya itu tumbuh menjadi anak yang
berbakti, menurut setiap perkataan, dan berhasil yang selama ini ibu
kita inginkan. Juga tiada balas jasa dalam melahirkan kita kedunia ini
dengan segala perjuangan beliau. Apakah kita sebagai anak dapat memahami
itu semua, segala apa yang sudah beliau lakukan untuk kita, walaupun
sudah berbagai cara untuk ibu kita bahagia.
"Sembahlah
ALLAH, janganlah kamu mempersekutukanNYA dengan sesuatu pun dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu dan bapa kamu." - Surah an-Nisa: 36.
Mungkin kita tidak menyadari apa yang sudah beliau perjuangkan untuk
melahirkan kita. Memang pada saat itu situasinya agak berbeda
dibandingkan segala penderitaan beliau dalam mengandung kita walau pun
seringkali si anak selalu melakukan aktivitas, seperti
menendang-menendang perut beliau sambil menahan rasa sakit akibat ulah
kita. Lebih dari itu, ibu juga merasakan seluruh beban saat mengandung
kita saat masih didalam perut. Beban yang dirasakan pada saat ibu sedang
beraktivitas dalam berbagai hal seperti bekerja, memasak, dan
sebagainya meski harus menahan beban dan rasa sakit saat mengandung kita
pada saat itu. Seharusnya dengan itu semua kita dapat menyayangi ibu
membasuh kedua kakinya dengan air sebagai pengabdian seorang anak yang
tak akan pernah tergantikan oleh apa pun.
Seringkali kita tidak pernah membayangkannya, seperti kegelisahan
seorang ibu yang pada saat itu sedang mengandung kita sebelum akhirnya
kita dilahirkan dari rahimnya. Dengan sekuat tenaga beliau menahan semua
penderitaan serta beban yang ditanggung demi seorang anak yang sedang
dikandungnya dalam aktivitas apa pun. Namun kegelisahaan seorang ibu itu
merupakan hal yang sangat berat, karena pada saat melahirkan ibu sangat
cemas dengan keadaan anaknya sebelum akhirnya anak itu dapat dilahirkan
sampai-sampai beliau tidak mencemaskan keadaannya sendiri. Melainkan
beliau hanya mengutamakan keselamatan anaknya dari pada mencemaskan
keadaannya tersebut. Sungguh, kecemasan atau pun segala kegelisahan yang
pernah dialami ibu kita itu sangat besar dan berisiko terhadap
keadaannya pada saat itu. Ibu kita tidak peduli walau beliau harus mati
hanya untuk menolong seorang anak yang dilahirkannya dari pada anak nya
yang harus mati akibat nyawa anak nya tidak tertolong.
"Maka
rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon
kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku
menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Surah Maryam: 23
Maka dari itu mengapa harus adanya peringatan hari ibu, karena hari ibu itu merupakan suatu pengabdian, suatu perjuangan, dan suatu pengorbanan seorang ibu yang melahirkan, yang memberi ASI, yang membesarkan kita selama ini. Bukan itu saja hari dimana seorang ibu yang menjadi pahlawan bagi hidup kita dan menjadi pelopor utama dalam hidup kita setelah ayah. Karena kalau bukan jasa beliau mungkin kita tidak bisa merasakan seperti sekarang ini, yang dapat menjejaki kaki kita kedunia ini tanpa perjuangan seorang ibu yang melahirkan kita…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar